Selasa, Juni 25, 2013

Demi Princess Naila, Putri Hasna dan Raden Ranu Wijaya

Desiana Medya A.L*
http://sastra-indonesia.com

Langit malam minggu dihiasi mendung. Jam dinding menunjukkan pukul delapan lebih seperempat. Anak-anak sudah terlelap, setelah seharian bermain, nonton TV, saling bergurau, dan bertengkar! Ya, bertengkar. Tiada hari tanpa adu mulut, berebutan, tangisan, teriakan. Saat malam tiba, setelah anak-anak tertidur pulas, baru saya bisa istirah.

Kalau dipikir-pikir, senang punya anak banyak (setidaknya melebihi anjuran pemerintah). Rumah jadi lebih hidup, dan tetingkahnya yang lucu sangat menghibur, namun capeknya juga, di sisi nyanyian nikmat.

Saya ibu dengan 3 anak, bekerja di RSUD sebagai petugas administrasi, dan suami di salah satu instansi pemerintah. Saat berusia 23 tahun saya menikah. Mempunyai anak pertama di usia 24 tahun, anak kedua di usia 27 tahun, dan anak ketiga di usia saya 31 tahun. Bagi banyak orang, saya tergolong cepat punya anak, sik enom anake akeh. Saya mensyukuri semua, yang diberikan Allah pada keluarga kami. Itulah rezeki yang tak ternilai harganya, walau masa-masa berat harus sering teralami.

Anak pertama perempuan. Di rumah dijuluki Princess Naila. Anak kedua, perempuan lagi, dijuluki Putri Hasna. Yang ketiga, saya harapkan menjadi imam masjid, yaitu Raden Ranu Wijaya. Anak-anak saya beri julukan bagai anak raja, supaya selalu teringat, bahwa mereka berharga dan istimewa. Dan saya anggap rumah kami di ujung gang mewah (mepet sawah) juga istana, walau sering kebanjiran, serta banyak katak tanpa permisi memasukinya.

Saat ini Princess Naila kelas 2 SD, Putri Hasna TK Besar, Raden Ranu Wijaya hampir 2 tahun. Masih tergolong kecil-kecil, sehingga kondisi rumah sering kemruwet. Tembok rumah penuh gambar coretan warna-warni, mainan berserakan, dan bau pesing ompol. Untung punya asisten rumah tangga, dan ibu mertua yang ikhlas membantu ngemong cucu-cucunya. Kini mbok’e (sebutan untuk ibu mertua) sudah tua, sehingga cukup mengawasi anak-anak saja. Seandainya saya bisa tidak membebani beliau, tetapi jujur sangat butuh bantuannya.
***

Teringat kembali masa lalu. Dulu kala mau menikah, begitu semangat dan optimis bisa jadi ibu dan istri yang baik. Menikah ialah ibadah, separuh dari agama. ”Ya Allah, aku ingin punya anak, yang akan kupersembahkan kepada-Mu, menjadi pembela dan pelayan agama-Mu di dunia. Akan kusayang dan kurawat sebaik-baiknya.” Itulah doa saya di awal pernikahan. Allah mengabulkan, saya langsung hamil setelah menikah, sehingga merasa punya janji kepada-Nya sesuai doa. Tapi, saya tak pernah bayangkan permasalahan rumah tangga, juga punya anak ada repotnya.

Yang ada di pikiran, hidup apa adanya dengan suami, susah-senang dijalani. Menggendong bayi mungil dan lucu, bila dicium baunya wangi, di-kudang tertawa-tawa. Dalam angan, anak-anak sehat, pintar, sholeh-sholehah, sopan penurut. Tidak terpikir butuh banyak uang untuk makan, beli susu, membangun rumah dan sekolahkan anak. Tidak terlintas betapa sedihnya dikala anak sakit. Setelah mengalami, baru terasa tantangannya, apalagi memenuhi janji saya kepada Allah SWT.

Ternyata banyak peristiwa yang menguji mental dan hati, menggoyahkan cita-cita dan janji. Ujian pertama, ASI tidak lancar ketika melahirkan anak pertama. Karena ASI belum keluar, anak mendapat susu formula dalam dot. Niatnya sementara, nyata tak juga lancar, sehingga anak selalu menangis ketika meyusu. Saya panik dan khawatir, makanya diberi susu formula, Princess Naila pun tenang kembali. Inilah yang jadi penyesalan tiada ujung. ASI tidak lancar dan Naila terbiasa minum susu dari dot. Akhirnya susu formula jadi minumannya sampai besar. Saya sangat sedih, tapi mungkin sudah kehendak-Nya. Diri pasrahkan semua kepada-Nya, dan berharap Allah SWT tetap menjadikan anak saya sehat serta pandai. Inilah awal motivasi bekerja, supaya bisa membeli susu. Maklum, gaji ayahnya saat itu masih minim.
***

Alhamdulillah, saya dapat pekerjaan kala Naila berusia 1 bulan, tapi masih berkorban lagi, mengikuti pelatihan di luar kota selama 2 bulan. Dengan berat hati, anak saya titipkan untuk diasuh kakak, seorang bidan di kampung halaman, Lamongan. Pertimbangannya, Lamongan lebih dekat dengan lokasi pelatihan saya di Tuban, sehingga mudah menjenguk, daripada ke Ponorogo. Selain itu, kakak yang bidan tentu berpengalaman merawat bayi. Sedih sekali, suami di Ponorogo, saya di Tuban, anak di Lamongan. Ini sama sekali tidak terbayangkan!

Usia 3 bulan Naila, kami boyong ke Ponorogo. Lokasi tempat kerja saya di Ponorogo, mendampingi desa-desa yang mendapat bantuan proyek air bersih dan sanitasi. Anak kami asuh bersama mbok’e, beliau berhenti kerja sebagai penjual gethuk. Saat itu mbok’e cukup kuat, dan sangat sayang pada cucunya. Saya berutang sangat besar kepada beliau. Seorang janda penuh juang membesarkan empat anak, diantaranya suamiku. Begitu gigih bekerja, demi memberi makan dan menyekolahkan anak-anaknya, seperti Ibu Kartini yang memperjuangkan pendidikan kaum wanita.

Kehidupan mulai berjalan stabil, Naila tumbuh sehat dan kuat, saya diterima bekerja di RSUD saat anak berusia 1,5 tahun. Saya jadi memiliki banyak waktu merawat Naila, karena tak harus sering pergi ke desa dampingan. Suami sangat mendukung, dan begitu pengertian bersedia membantu pekerjaan rumah; mencuci, menyapu, memasak dan lainnya. Terima kasih ya Allah, atas kemudahan yang Engkau berikan.
***

Selang beberapa waktu, tibalah ujian kedua. Saya hamil lagi. Saat Naila menurut anggapan orang, masih terlalu kecil untuk punya adik. Kami tak merencanakannya, tapi Allah memberikan, Putri Hasna, anak kedua. Saya tidak tahu, sebenarnya diri ini merasa bukan ibu yang baik, tak bisa beri ASI, dan meninggalkan anak untuk bekerja. Apakah rencana-Mu ya Allah? Aku tak mungkin hamil, jika Engkau tak meridhoi. Suami berusaha menenangkan saya dan memotivasi, untuk menjalani sebaik-baiknya. Perasaan saya sebenarnya tertekan, karena kasihan pada Naila, yang harus berbagi kasih sayang. Bukan tidak ingin, tapi terasa terlalu pendek jaraknya, yaitu 2,5 tahun.

Suatu ketika, melihat Naila bermain sendiri tanpa teman, dan saya memangku adik Putri Hasna. Saya menangis kasihan, lalu suami mengatakan, kalau diri ini terlalu terbawa perasaan. Beberapa saat lagi, dia tidak akan bermain sendiri, namun bersama adiknya. Kami berusaha mengambil sisi positif, dan optimis menjalani kehidupan. Sesuatu yang menghibur saya ialah bisa memberikan ASI pada Hasna, meski tetap dibantu susu formula, karena jumlahnya sedikit. ASI bisa saya berikan hingga usia Hasna 11 bulan. Benarlah, dalam kesempitan ada pula kemudahan.
***

Kami bangun rumah sendiri pada 6-7-2008. Angka yang mudah diingat, karena berurutan. Saat itu Naila berusia 3,5 tahun, Putri Hasna 1 tahun. Merupakan kebahagiaan, karena akhirnya bisa lebih mandiri. Sesuatu yang tidak disangka bisa bangun rumah, walau modalnya hutang di bank. Bagi pegawai negeri, istilahnya menyekolahkan SK (Surat Keputusan penetapan menjadi PNS).

Hari-hari mengasuh 2 anak kecil, membutuhkan berlipat kesabaran. Sesungguhnya Allah memberi kemudahan dengan menjadikan Naila anak yang mandiri. Tak harus disuapi kala makan, tak mudah menangis, dan pandai bergaul dengan siapa saja.

Setelah sekian lama tinggal di rumah sendiri, pada tahun 2011, Raden Ranu Wijaya terlahir. Kali ini jaraknya 4 tahun dengan Hasna. Kami memang merencanakan punya anak lagi. Alhamdulillah diberi kesempatan mengasuh anak laki-laki.

Setelah punya 3 anak, semakin terasa kebahagiaan, namun teraba juga permasalahan. Dua anak kami, Princess Naila dan Putri Hasna terlalu sering bertengkar. Kadang saya tak tahan dibuatnya. Mengapa begini? Belum lagi semester satu lalu, nilai raportnya Naila turun. Saya juga cemas melihat anak-anak sering nonton TV daripada belajar, bermain di luar, duh Gusti…

Saat ini memasuki tahun ke sepuluh rumah tangga kami. Bila direnungi, nyata banyak kesalahan yang sudah saya lakukan sebagai ibu. Raport merah orang tua. Naila dan Hasna telah jadi korban. Mereka sering saya marahi, dan membentaknya, kala mereka saya anggap nakal. Padahal, itu ketidaktahuan atau justru kreativitas. Astaghfirullah, Naudzubillah… andai waktu bisa diputar ulang…
***

Kalau membandingkan antara cita-cita sebelum menikah, janji kepada Allah dengan kenyataan yang terjadi kini, sangat bertolak. Semoga tulisan ini jadi tonggak perubahan. Mengapa yang sudah diperjuangkan selama ini harus dirusak sendiri? Mengapa menanam gulma di ladang padi? Sesungguhnya, masih banyak kasih sayang dalam hati ini untuk keluarga. Saya akan berubah, demi Princes Naila, Putri Hasna, dan Raden Ranu Wijaya. Ya Allah, berilah saya kesempatan dan kemampuan membenahi diri, amin…

*) Desiana Medya A. L, lahir di Lamongan, 16 Desember 1980, adalah Wali dari Ananda Naila Naswa Salsabila (kelas 2-Utsman), Qonitah Hasna Syamilah, dan Muhamad Riski Ranu Wijaya. Alamat sekarang di Jl. Kalimantan 16 Ponorogo. Penulis adalah istri dari Agus Hadi Winoto.
Dijumput dari:  http://sastra-indonesia.com/2013/06/demi-princess-naila-putri-hasna-dan-raden-ranu-wijaya/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Hana N.S A. Iwan Kapit A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aa Sudirman Abd. Basid Abdul Aziz Rasjid Abdul Ghofar Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Muid Badrun Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdullah Ubaid Matraji Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abonk El ka’bah Acep Zamzam Noor Ach. Nurcholis Majid Achmad Farid Tuasikal Achmad Maulani Adi Faridh Adi Marsiela Adi Sucipto Adian Husaini Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrian Ramdani AF. Tuasikal Afnan Malay Afrizal Malna AG Hadzarmawit Netti AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Majestika Aguk Irawan M.N. Agung Prihantoro Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R Sarjono Agus S Warman Agus Sri Danardana Agus Sulton Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Rafiq Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syafii Maarif Ahmad Taufik Ahmad Thohari Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Al-Fairish Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Ali Irwanto Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Alvi Puspita Amang Mawardi Ambarukminingsih Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Amirullah Ana Mustamin Anam Rahus Andari Karina Anom Andhi Setyo Wibowo Andik Nurcahyo AndongBuku #3 Andry Deblenk Anindita S. Thayf Aning Ayu Kusuma Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anwari WMK Aprillia Ika Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Arif Firmansyah Arifun Najib Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arys Hilman Asarpin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asri Bariqah Awalludin GD Mualif Azumardi Azra Azyumardi Azra Baca Puisi Badaruddin Amir Balada Bambang kempling Bambang Satriya Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benni Indo Benny Benke Benny D Koestanto Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Koran Bernada Rurit Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Palopo Budi Purnomo Buldanul Khuri Bunda Zakyzahra Tuga Bungaran Antonius Simanjuntak Candrakirana Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Che Guevara Coronavirus Cover Buku Kritik Sastra Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi II Cover Depan Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi IV Cover Majalah Progresif SMA Wahid Hasyim Model edisi V D. Zawawi Imron Dadan Maula Darmawan Dadang Ari Murtono Dahlan Kong Damanhuri Zuhri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Dedykalee Deni Ali Setiono Deni Jazuli Denny Ardiansyah Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan Dewi Indah Sari Dhanu Priyo Prabowo di Bluri di Karangasem Dian Sukarno Diana AV Sasa Diana Ifrina Ernawati Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dini Tri Dinoroy M. Aritonang Dion Maulana Prasetya Diskusi buku Djaka Susila Djenar Maesa Ayu Djesna Winada Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Budiono Herusatoto Drs H Choirul Anam Drum Band MI Miftahul Ulum (Kuluran) Dudi Rustandi Dunia Penerbitan Indonesia Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Nikmatika Roma Dwi Pranoto Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddy D. Iskandar Edeng Syamsul Ma’arif Edi Faisol Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elly Burhaini Faizal Elly Trisnawati Ellyn Novellin Emerson Yuntho Emha Ainun Nadjib Emil WE Endang Supriyadi Endi Haryono Endri Y Erdogan Esai Esha Tegar Putra Esme Fadliha Etik Widya Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fadjriah Nurdiarsih Fahmi Fahrudin Nasrulloh Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faris Al Faisal Fariz al-Nizar Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Felix K. Nesi Festival Mocosik Festival Seni Internasional 2010 Yogyakarta Festival Seni Internasional 2014 Yogyakarta Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan festivalsenisurabaya.com Fikri. MS Firdawsi Fortus Pake Forum Lingkar Pena Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Foto Franditya Utomo Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Magnis-Suseno Friski Riana Fuad Hasan Nasihin Fuji Pratiwi Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawa Gede Mugi Raharja Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gedung Sangbala Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gito Waluyo Goenawan Mohamad Golput Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin Gus Dur H Ikhsan Effendi H. Usep Romli H.M H.B. Jassin H.O.S Cokroaminoto Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Hadi Napster Hadziq Jauhary Halim H.D. Halimatussa’diyah Hamberan Syahbana Hamluddin Hana Pertiwi Hanif Nashrullah Hardono Haris del Hakim Haris Firdaus Haris Priyatna Haris Saputra Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Basri Hasan Junus Hasanuddin WS Hasnan Bachtiar Helmi Y Haska Helmy Tasaufy Hera Khaerani Herdiyan Heri C Santoso Heri Latief Herman Herman Hasyim Herman RN Herry Lamongan Herry Mardianto Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Homaedi I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I Wayan Seriyoga Parta IBM. Dharma Palguna Ibnu PS Megananda Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Mustofa Imam Nawawi Imam Qodim Al-Haromain Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Imelda Imron Arlado Imron Rosidi Imron Rosyid Imron Tohari Indrian Koto Ingki Rinaldi Ipik Tanoyo Ire Irvan Sihombing Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismet NM Haris Ismi Wahid Isnanur Janah Iswadi Pratama Isyana Artharini Iwan Nurdaya-Djafar Iwank Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Janual Aidi Javed Paul Syatha Jazzi Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jembatan Kuno Yang Misterius Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Jodhi Yudono Jogjanews.com John Joseph Sinjal Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Paket Hemat Juara Ke 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jumartono Jurnalisme Sastra Jusuf A.N K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.Y. Karnanta Kadjie Mudzakir Kaheesa Kirania Putri Ayu Kang Daniel Kapal Nabi Nuh Karanggeneng Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kautsar Muhammad Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) KH Abdul Ghofur KH Bisri Syansuri KH. Abdul Aziz Masyhuri KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khoirul Abidin Khoirul Inayah Ki Ompong Sudarsono Ki Supriyoko Kiagus Wahyudi Kika Dhersy Putri Kitab Arbain Nawawi KITLV Koh Young Hun Koko Sudarsono Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopi Sunan Drajat Kopuisi Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Krisman Kaban Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kulonprogo Kurnia Effendi Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswinarto L Ridwan Muljosudarmo Laboratorium Sinematografi dan Pertunjukan UNISDA Lamongan Lagu Lailiyatis Sa'adah Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Sarmili Literasi Liza Wahyuninto Lugiena De Lukas Adi Prasetyo Lukisan Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lusia Kus Anna Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Lutfi M. Mushthafa M. Romandhon M. Sunyoto M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M’Shoe Made Geria Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahrus eL-Mawa Majelis Ulama Indonesia Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcus Suprihadi Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Maruli Tobing Mashuri Masuki M. Astro Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Wulan Medco Media Lamongan Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Meka Nitrit Kawasari Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka MI Thoriqotul Hidayah Pilang 1 Mia Arista Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Miftahul A’la Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Ghufron Cholid Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Samsul Arifin Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Ali Athwa Mohammad Eri Irawan Mohammad Rafi Azzamy MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Muh Kholid A.S Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Amin Muhammad Arif Muhammad Aris Muhammad Eko Nugroho Muhammad Hidayat Muhammad Muhibbuddin Muhammad Musa Muhammad N. Hassan Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mukafi Niam Mukhsin Amar Mulyani Hasan Mulyo Sunyoto Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Munawir Aziz Muntamah Cendani Musfarayani Musfi Efrizal N. Syamsuddin CH. Haesy Nadine Tri Duhita Naim Nanang Suryadi Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Nara Nazaruddin Azhar Neli Triana Ngatini Rasdi Nh. Anfalah Ni Luh Made Pertiwi F Ni Made Frischa Aswarini Ninuk Mardiana Pambudy Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noval Jubbek Noval Maliki Novel Novel Pekik Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Hayati Nur Kholiq Nur Kholis Huda Nurani Soliha Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Ochi Oil on Canvas Oky Sanjaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Paciran Pameran Seni Rupa Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik Panji Satrio Patung Sphinx PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan 2020 Pelukis Dahlan Kong Pelukis Harjiman Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit Progresif Penerbit PUstaka puJAngga Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Peringatan Hari Santri TPQ Al-Hidayah 22 Oktober 2017 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren Sunan Drajat Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Pilang Tejoasri Lamongan Jawa Timur Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Pendopo Watu Bodo Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringgo HR Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prosa Proses Kreatif Puisi Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka GU Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. N. Bayu Aji R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rafita Dewi Rahmah Maulidia Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rameli Agam Rana Akbari Raras Cahyafitri Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Revdi Iwan Syahputra Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Ridlwan Ridwan Munawwar Riki Utomi Rinny Srihartiny Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robert Adhi Kusumaputra Robin Al Kautsar Roby Karokaro Rodli TL Rof Maulana Rofiqi Hasan Rojiful Mamduh Rokhim Sarkadek Rosdiansyah Rosi Rosidi Rudi S. Kalianda Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rx King Motor S Jai S Yoga S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Sabrina Asril Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salim Alatas Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saratri Wilonoyudho Sari Oktafiana Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sejarah SelaSastra SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang Selvie Monica S Sendang Duwur Tahun 1920 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Shohebul Umam JR Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sifa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simon Saragih Sirikit Syah Siti Muti’ah Setiawati Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Slavoj Zizek Soelistijono Soetanto Soepiadhy Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Sohirin Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Mulyani Sri Wintala Achmad ST Indrajaya Stanley Adi Prasetyo Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sudirman Hasan Sugeng Ariyadi Sugeng Wiyadi Sugiarto Sugito Wira Yuda Suhartono Sujatmiko Sukardi Rinakit Sukitman Sumenep Sunarno Wibowo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susie Evidia Y Sutamat Arybowo Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Suyatmin Widodo Svet Zakharov Syaf Anton Wr Syaiful Bahri Syaiful Irba Tanpaka Syaiful Mustaqim Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syi'ir Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tanjung Kodok Tahun 1947 Tasman Banto Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Ganast MAN Lamongan Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Sakalintang Teater Sangbala Teater Sundra Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tewol Teater Tewol Lamongan Teguh LR Teguh Winarsho AS Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thamrin Dahlan Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute (IHI) Thohir Thompson Hs Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto To Take Delight Toni Munajat Tosa Poetra Tri Andhi S Tri Wahono Trisno S. Sutanto Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Unieq Awien Universitas Airlangga Surabaya Universitas Jember Untung Basuki Ustadz Charis Bangun Samudra Utami Diah Kusumawati Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Wahyu Aji Wahyudi Zuhro Wan Anwar Warjati Suharyono Wawan Eko Yulianto Wawan Hudiyanto Wawancara Wayan Sunarta Welly Suryandoko Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yanuar Jatnika Yanuar Yachya Yaumu Roikha Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yerusalem Ibu Kota Palestina Yesi Devisa YF La Kahija Yogyo Susaptoyono Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudi Latief Yuli Yuni Ikawati Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zahrotun Nafila Zaim Uchrowi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimras Zen Hae Zuhdi Swt